KENDALI MULTI-PROSES
Pendekatan untuk Kendali Multi-Proses
Dihasilkannya pengendali-pengendali berbasis mikroprosesor kecil menuntun kearah pendekatan kendali dengan cara baru yang disebut distributed computer control (DCC) / kendali komputer terdistribusi, diilustrasikan dalam Gambar 1.9(c). Dalam sistim ini, masing-masing proses memiliki pengendalinya masing-masing pada lokasinya. Pengendali-pengendali lokal / setempat ini saling terhubung melalui local area network (LAN) sehingga keseluruhan pengendali yang terhubung ke LAN dapat dipantau atau diprogram ulang dari satu komputer induk / komputer pengawas. Sekali telah diprogram, masing-masing proses akan berlangsung terpisah.
Gambar 1.9. Pendekatan untuk Kendali Multi-Proses
Hal ini menghasilkan suatu pendekatan kendali proses yang lebih handal, disebabkan karena proses-proses produksi yang lain akan tetap berlangsung walaupun komputer induk / pengawas mengalami kegagalan operasi. Sebagai contoh, pengendali lokal yang berfungsi untuk menjaga bahan baku pada suhu kritis akan tetap berfungsi walaupun komputer pengawas / induk untuk sementara waktu tidak difungsikan.
Sistem Kendali Berurut
Suatu sistim kendali berurut mengendalikan suatu proses yang didefenisikan sebagai suatu proses yang terdiri rangkaian kerja yang harus dilakukan – dalam hal ini, suatu urutan operasi-operasi, dari satu ke yang lainnya. Masing-masing operasi dalam urutan dilakukan berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan hingga proses selesai, dalam hal ini proses merupakan proses yang diatur-waktu. Atau operasi dalam urutan dapat dilaksanakan hingga selesai berdasarkan status yang ditunjukkan oleh suatu saklar pembatas dalam hal ini proses merupakan proses yang diatur-event. Suatu kegiatan yang bersifat diatur-waktu bersifat ikal terbuka karena tidak terdapat sinyal umpan-balik (feedback), sebaliknya proses diatur-event bersifat ikal terbuka karena terdapat sinyal umpan-balik (feedback) yang diperlukan untuk menentukan kapan suatu proses telah selesai dilakukan.
Contoh klasik dari suatu sistim kendali berurut adalah operasi atau kerja dari mesin cuci. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pengisian bak penampung cucian dengan air. Kegiatan ini bersifat diatur-event sebab air akan terus diisi kedalam bak hingga tinggi air mencapai level tertentu yang ditunjukkan oleh suatu katup apung dan saklar pembatas (ikal tertutup). Dua kegiatan berikutnya, yakni proses mencuci dan pemutaran (untuk mengeringkan), masing-masing dilaksanakan selama interval waktu tertentu sehingga merupakan kegiatan-kegiatan yang diatur-waktu (ikal terbuka). Diagram pewaktuan untuk proses kerja mesin cuci ditunjukkan pada Gambar 1.10. Catatan: fill: proses pengisian air, agitate: mengocok cucian, drain: pengeluaran air cucian, spin: pemutaran cucian (untuk menegeringkan).
Gambar 1. 10. Diagram Pewaktuan Operasi Mesin Cuci Otomatis
Contoh lain dari sistim kendali berurut adalah sistim pengaturan lampu lalu lintas. Urutan dasar penyalaan lampu dapat berupa aturan berikut: 45 detik waktu untuk lampu hijau menyala, 3 detik waktu untuk lampu kuning menyala, dan 45 detik waktu untuk lampu merah menyala. Tingkat kepadatan lalu lintas pada jalur jalan yang diatur seperti yang dindera oleh sensor dapat digunakan untuk mengubah aturan dasar waktu penyalaan lampu, dalam hal ini sistim termasuk dalam golongan kendali diatur-waktu.
Banyak proses otomatis di industri dapat juga diklasifikasikan sebagai sistim-sistim kendali berurut. Sebagai contoh, proses dimana bagian-bagian dari suatu proses produksi diletakkan pada suatu baki penampung kemudian dimasukan ke dalam dapur selama 10 menit, dikeluarkan dan didinginkan selama 10 menit. Berikutnya, dimasukan ke dalam kotak pengepakan dalam kelompok-kelompok berjumlah 6 unit produk. Dimasa lalu, kebanyakan sistim kendali berurut menggunakan saklar-saklar, relay-relay dan pewaktu-pewaktu elektro-mekanis untuk implementasi logika kendali. Sekarang ini, logika kendali diimplementasikan semakin banyak dengan menggunakan komputer mini, yang dikenal sebagai programmable logic controllers (PLCs) / kendali logika yang dapat diprogram, yang lebih murah harganya, lebih handal dan mudah untuk diprogram ulang mengikuti perubahan proses produksi.